Ku Nikmati Luka

Kupikir, aku tahu rasanya patah hati. Kupikir aku pernah terluka sebelumnya. Tapi semua itu ternyata tak ada apa-apanya. Karena sekarang ini, ada kau yang meninggalkanku dengan luka yang sangat menganga. Kata-katamu melukaiku layaknya sayatan pisau yang tajam. Dan kini, aku butuh seseorang untuk membangkitkanku kembali pada hidupku yang wajar.
Ku Nikmati Luka

Aku merasa bahwa aku akan terpuruk. Tapi aku tahu, sumber keterpurukanku adalah diriku sendiri. Aku tahu bahwa aku akan bisa bangkit kembali jika aku bisa berhenti mencintaimu, berhenti menganggapmu sebagai kekasihku. Aku harus sudah mulai menata hati. Kau di sana, hanya menatapku begitu saja. Melihat aku yang berdarah-darah hingga hampir mati.

Luka ini memang tak terlihat, tapi melemahkanku hingga aku jatuh terduduk sekarat. Luka ini semakin menganga, saat kecupanmu telah sirna. Rasanya aku mulai butuh jahitan, untuk menambal luka yang semakin dalam. Aku tergelincir, lagi dan lagi, dan semua ini karena diriku sendiri. Karena aku masih selalu terluka, saat aku memintamu untuk kembali.

Sungguh, kurasa luka ini butuh jahitan, ketika kubayangkan bahwa mulai saat ini kecupanmu akan menghilang. Andai saja kita bisa bertukar posisi, kamu akan tahu bagaimana rasanya jadi aku. Biarlah,semuanya sudah terlanjur,ku nikmati saja luka ini.

By: Wie-wine Checlea Rhey'benden (fb note)
ku nikmati luka
28 NOVEMBER 2016

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca artikel kami,semoga bermanfaat dan salam blogger