Lagi-lagi muncul fenomena yang mencengangkan dari aktivitas online. Jika umumnya adalah kabar kesuksesan dengan penghasilan miliar rupiah dari Internet,tapi kali ini adalah tagihan miliaran rupiah yang seharusnya dibayar ke Google AdWords. Seperti dilansir dari situs The Register,ada seorang bocah yang masih berusia 12 tahun menerima tagihan sebesar € 100 ribu (sekitar Rp. 1,4 miliar rupiah lebih) dari Google setelah kebingungan dengan layanan periklanan AdWords Google.
gambar ilustrasi
Pada bulan Agustus lalu, José Javier, dari kota pantai selatan Torrevieja membuat sebuah akun AdWords Google dengan tujuan menghasilkan uang dari iklan yang ditempatkan di samping Video Youtube bandnya seperti yang dilakukan oleh youtubers pada umumnya.
Namun sayangnya, musisi muda itu tidak mengetahui bahwa program AdWords dari Google diperuntukkan bagi mereka yang ingin beriklan, bukan Google Adsense (iklan pay per click) untuk mendapatkan penghasilan. Anak tersebut tidak tahu bahwa program AdWords bukannya menjadi tempat untuk menghasilkan uang, akan tetapi membuat dia dituntut untuk mengeluarkan biaya beriklan.Baca juga Situs PPC Selain Adsense.
Pada awal September, akun José ditagih Google sebesar € 15, kemudian langsung naik drastis menjadi € 19.700, hingga terakhir mencapai € 100.000. Ibu anak itu mengatakan kepada media bahwa anaknya tidak mengerti apa yang telah dia lakukan. Dia juga mengatakan, "Saya bertanya apakah dia tahu kemungkinan konsekuensi apa yang telah dilakukannya, tapi rupanya dia tidak tahu sesuatu yang buruk akan terjadi."
Orang tua anak ini dilaporkan telah mencari bantuan hukum, namun semua itu tidak diperlukan lagi setelah Google mengeluarkan keputusan cepat untuk membatalkan tagihan terhadap sang anak. Menurut laporan Media Berita Spanyol, El País, Kantor Google Spanyol telah mengirimkan sebuah penyataan mengenai penagihan dan menjelaskan bahwa tim Megacorporation telah menganalisa kasus tersebut. Perusahaan juga akan membebaskan utang anak itu dan membatalkan saldo pada layanan AdWordsnya.
Perushaaan menyadari bahwa, "itu semua kesalahan, dan ia melakukannya tanpa berfikir," kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (5/10).
We have analyzed this case and we haven’t received payment from this particular user. We will proceed to cancel the user’s pending AdWords balance. Many online services, including Google AdWords, have age restrictions policies in place. We know how important it is to keep the family environment safe on the Internet. That’s why parents have our Safety Center available.
Google mencatat bahwa, AdWords memiliki batasan umur dalam melakukan pendaftaran dan bagi anak dibawah umur diperlukan bantuan dari pihak keluarga agar dapat menjalankan program dengan aman. Jadi bagi yang sedang belajar melakoni bisnis online,hati-hati ya jangan sampai punya kasus seperti anak ini.
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca artikel kami,semoga bermanfaat dan salam blogger